1️⃣ Sebelum TikTok, Ada Dubsmash
Kalau kamu main media sosial sejak tahun 2014-an, pasti sempat dengar soal Dubsmash.
Waktu itu, belum ada Reels, Shorts, apalagi TikTok. Tapi Dubsmash sudah kasih panggung buat kamu lipsync pakai suara film, lagu rap, atau potongan meme lucu.
Cuma modal ekspresi dan suara populer, kamu bisa bikin video lucu yang langsung viral.
Dan jangan salah, dulu aplikasi ini dipakai selebriti Hollywood juga lho – dari Kevin Hart sampai Selena Gomez.
2️⃣ Dubsmash: Pelopor Format Short Video Berbasis Audio
Dubsmash bukan sekadar lucu-lucuan. Dia adalah:
- Aplikasi yang bikin tren lipsync jadi gaya hidup
- Pendorong pertama audio-based meme di format video
- Platform yang kasih siapa pun kesempatan untuk viral, tanpa harus jadi artis
Artinya, banyak fitur dan tren di TikTok sekarang—asalnya dari Dubsmash.
3️⃣ Terus, Kok Bisa Mati?
Nah ini dia. Kita bahas realistis ya:
🧠 Gagal berkembang
Saat TikTok investasi besar-besaran di algoritma dan fitur creator tools, Dubsmash jalan di tempat.
💸 Gak ada monetisasi
Di TikTok, kreator bisa dapat duit dari Creator Fund, Live Gift, brand deal. Di Dubsmash? Cuma views, no cuan.
📍 Kurang lokal
Dubsmash gagal membangun komunitas lokal, termasuk di Indonesia. Gak ada campaign, gak ada dukungan kreator. Di sisi lain, TikTok bikin challenge khusus Indo, support lagu lokal, bahkan punya tim khusus Indonesia.
📲 UX jadul
Fitur minim. Gak ada duet, remix, atau fitur discover yang nyaman. Bosenin setelah beberapa waktu.
4️⃣ Nasib Akhirnya Gimana?
Tahun 2020, Dubsmash sempat coba bangkit, fokus ke komunitas kulit hitam di Amerika dan tren hip-hop.
Akhirnya, akhir 2020 mereka diakuisisi oleh Reddit.
Tapi sayangnya, pada Februari 2022, Reddit resmi menutup Dubsmash, dan teknologinya dimasukkan ke sistem video Reddit sendiri.
Selesai. Tamat.
5️⃣ Pelajaran Buat Kreator & Brand di Indonesia
✅ Jadi yang pertama bukan jaminan sukses
Dubsmash mulai duluan. Tapi TikTok yang tahu cara scaling dan grow komunitas.
✅ Kalau gak ada sistem cuan, kreator akan cabut
Content creator di Indo sekarang makin profesional. Mereka butuh hasil. Monetisasi itu wajib, bukan bonus.
✅ Lokal itu kunci
TikTok ngerti cara masuk pasar Indonesia: pakai influencer lokal, lagu lokal, sampai joke khas netizen Indo.
✅ Jangan cuma bikin app, bangun ekosistem
Butuh fitur, komunitas, dan sistem dukungan buat bikin orang betah.
🔚 Penutup: Dubsmash Jalan Duluan, Tapi TikTok Lari Lebih Kencang
Dubsmash nyalain api.
TikTok tuangin bensin dan bikin dunia kebakaran.
Buat brand, agency, atau content creator di Indonesia:
Kalau mau survive, jangan cuma ikut tren – pahami ekosistem, dan pastikan kamu jalan di platform yang kasih kamu hasil nyata.